728x90 AdSpace

Latest News
Sabtu, 25 April 2015

Falsafah MoLimo, Ajaran Sunan Ampel


SahabatIslami.comSunan Ampel pernah diminta oleh Raja Majapahit untuk memperbaiki moral masyarakat Majapahit yg telah rusak. Saat itu rakyat Majapahit mayoritas beragama Hindu. Agama Hindu sendiri terdiri berbagai sekte, salah satunya adalah Hindu Tantrik. Ajaran Hindu Tantrik ini secara garis besar sama dengan ajaran Filsafat Hedonist.

Hasil pemikiran filsafat melahirkan pemikiran bahwa tujuan hdup manusia adalah mencari kebahagaan dah menghindari penderitaan. Semua aliran filsafat sepakat bahwa yg menyebabkan manusia menderita adalah hawa nafsu.

Ahli filsafat berbeda pendapat dalam tatacara mengatasi hawa nafsu ini untuk meraih kebahagiaan. Satu berpendapat bahwa nafsu harus dimatikan ini aliran stoichist, yag lain berpendapat bahwa nafsu harus dipuaskan ini adalah aliran hedonist

Aliran Hindu tantrik mengajarkan hedonist dimana dalam prinsip2 ajarannya adalah larangan untuk membatasi nafsu, agar meraih kebahagian mereka harus melakukan sebanyak-banyaknya 5 M yaitu: Madya (minuman keras, minum sampai mabok), Mangsa (daging, makan sebanyaknya), Matsya (ikan, makan sebanyaknya), Mudra (nasi, gandum, jagung, biji2an, makan sebanyaknya), and Maithuna (perempuan, lakukan hubungan seks sebanyaknya)

Akan tetapi yang terjadi di saat itu justru Majapahit menjadi kacau. Rakyatnya tak bisa diatur, bertingkah sakarepe dhewe, karena larangan justru bertentangan dengan nilai Tantrik. Akhirnya singkat cerita Sunan Ampel dapat memperbaiki akhlaq masyarakat dengan prinsip Moh Limo yaitu: moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina” dengan ajaran akhlaq ini dalam waktu relatif singkat Sunan Ampel dapat memperbaiki moral rakyat Majapahit saat itu. Ajarannya banyak menarik simpati dan pada akhirnya banyak rakyat Majapahit yang tertarik Islam.

Teringat dulu kata “Molimo”, yang sering dituturkan orang tua kepada anaknya. Yah “molimo” adalah hal yang sangat dibenci dikehidupan. Mungkin bagi orang jawa tengah pengertian atau maksud dari kata molimo tidaklah asing, yaitu dari kata M (mo) 5 (limo-”bhs jawa”) atau disingkat 5M.

“Tinggalno Molimo, le ! ben uripmu kepenak !”.

Ajaran Molimo, "mo" yang berarti moh atau tidak, dan limo yang berarti lima, tidak melakukan lima pantangan. Ajaran ini dikhususkan kepada kaum lelaki yang ingin mencapai hidup dalam damai di dunia maupun di akhirat. Kelima ajaran itu adalah;
  • Moh Madat
    Yang artinya tidak mau mengisap candu atau penggunaan obat-obatan terlarang, terutama yang dilarang oleh ajaran Agama.
  • Moh Madon
    Yang artinya tidak mau main perempuan. Hal yang wajib dihindari oleh para lelaki.
  • Moh Mabuk
    Yang artinya tidak boleh minum minuman keras atau hal yang memabukkan.
  • Moh Maling
    Yang artinya tidak mau mencuri, mengambil barang yang bukan haknya.
  • Moh Main
    Yang artinya tidak mau berjudi, dalam bentuk apapun.
Biarpun terdengar gampang dilakukan, namun sangat sulit untuk melakukan ajaran tersebut. Disamping dilengkapi dengan akal untuk berfikir, manusia juga diberi nafsu oleh Sang Maha Pencipta, maka dari itulah, tidak ada manusia yang luput dari salah. Karena manusia memang tempatnya salah dan dosa.

[hn/keluargaumarfauzi.blogspot.com/sahabatislami.com]
  • Facebook Comments