728x90 AdSpace

Latest News
Sabtu, 04 April 2015

Buku Agama Islam, rawan disusupi Paham Radikalisme


SahabatIslami.com - Belum lama ini dunia pendidikan Indonesia dibuat Heboh karena temuan 'Paham Radikal' disalah satu buku Agama Islam kelas IX tingkat SMA/SMK/MA. Temuan itu berisi 'Selain Islam wajib dibunuh' 'Menyebut nama nabi dalam Doa syirik' 

Menurut Aan Aktivis Jaringan Islam Anti Diskriminasi, buku tersebut berisi materi yang isinya mengajak orang untuk menjadi islam radikal, Sebagai contoh memperbolehkan membunuh orang yang beragama selain islam. Selain itu, buku itu juga dinilai melenceng dari Pancasila dan UUD 1945.

“Kalau menurut saya kalau tidak ditarik berarti memang kalau kita kecam ISIS itu sesungguhnya sesuatu yang anomaly, Tapi sebaliknya buku ini secara tidak langsung mempengaruhi cara berfikir dari siswa-siswi untuk bersikap tidak toleran”, kata Aan.

Apa Langkah Mendikbud soal PAI yang satu ini ?


Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo akhirnya menarik seluruh buku pendidikan Agama Budi Pekerti yang diduga memuat paham radikalisme. Seluruh sekolah tingkat SMA sederajat diintruksikan segera mengumpulkan buku pelajaran tersebut.

"Surat penarikan buku sudah kami layangkan. Jadi pihak sekolah masih memiliki waktu untuk menarik buku-buku itu dari tangan siswa, sebelum dikumpulkan di kantor dinas pada hari Senin (6/4) mendatang," kata Agus HP, Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Situbondo, Jumat (3/4/2015).

Agus menerangkan, instruksi penarikan buku yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kurikulum tahun 2013, itu didasarkan pada himbauan Gubernur Jawa Timur, pada akhir Maret lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman juga mengatakan telah melakukan pendekatan kepada guru-guru di Jawa Barat mencegah ajaran radikal. Guru harus bisa menangkal masuknya ajaran-ajaran radikal melalui sekolah, antara lain lewat buku.

Pendekatan kepada para guru itu dilakukan setelah ada indikasi penyebaran ajaran radikalisme lewat buku pelajaran. Di Bandung, Jawa Barat, dan Jombang, Jawa Timur, telah beredar buku Kumpulan Lembar Kerja Peserta Didik Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMA yang memuat kutipan bahwa diperbolehkan membunuh orang musyrik.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengomentari buku yang kemudian ditarik dari peredaran itu, isi buku tersebut menimbulkan radikalisme yang tidak sesuai dengan antropologi dan sosiologi Indonesia. Buku itu memang harus ditarik.

[hn/sahabatislami.com]
  • Facebook Comments